Selasa, 29 Desember 2015

KOMPOSISI UDARA

     Apa itu udara? secara istilah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) udara adalah campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau (seperti oksigen dan nitrogen) yang memenuhi ruang di atas bumi seperti yang kita hirup apabila kita bernapas. Udara juga dapat diuraikan sebagai campuran beberapa macam gas, yaitu
1. Nitrogen (78%)
     Unsur Nitrogen biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa, dan merupakan gas diatomik nonlogam yang stabil dan membentuk banyak senyawa seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida.
     Nitrogen dipakai untuk membuat amonia yang pada gilirannya menjadi bahan baku pembuatan pewarna, pupuk, bahan peledak, obat-obatan, dan plastik. Nitrogen juga sangat penting bagi tumbuhan, karena gas Nitrogen merupakan bahan utama penyubur tanah. Jadi gas Nitrogen sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
2. Oksigen (21%)
     Oksigen merupakan unsur yang mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya. Berdasarkan massa, oksigen merupakan unsur yang paling melimpah di bumi ketiga. Oksigen juga zat sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
     Oksigen juga digunakan dalam produksi baja dan untuk pengelasan. Gas oksigen adalah gas yang diperlukan untuk pembakaran makanan dalam tubuh makhluk hidup.
3. Argon (0,934%)
     Argon adalah unsur kimia yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18 dalam tabel periodik.
4. Karbon Dioksida (0,0314%)
     Adalah senyawa kimia yang terdiri dari zat atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis.
     Karbondioksida juga berperan dalam proses pernapasan manusia. Dalam udara, karbondioksida berfungsi sebagai penyimpanan panas yang dipancarkan oleh bumi, jika diatas permukaan bumi tidak ada karbondioksida, maka bumi akan menjadi sangat dingin. Namun jika terlalu banyak, maka bumi akan menjadi sangat panas.
5. Gas Lain Dalam Udara
     Kripton(Kr), Neon (Ne), atau Xenon (Xe) merupakan gas-gas yang sulit bereaksi dengan unsur-unsur lain. Neon dan Argon digunakan untuk mengisi lampu bohlam.
     Gas Helium (He) dan hidrogen (H2) merupakan gas yang sangat ringan. oleh karena itu, dalam atmosfer letaknya di lapisan bagian atas. Gas-gas tersebut sering digunakan sebagai pengisi balon. DAn Ozon (O) merupakan salah satu bentuk molekul oksigen. Gas Ozon terletak di bagian adalah cahaya matahari yang mempunyai energi sangat tinggi, dan juga sagat berbahaya jika terlalu banyak sampai ke bumi.


     Selain gas-gas penyusun utama diatas, di dalam udara juga dapat ditemukan kandungan sisa gas lain. Diantaranya adalah gas-gas rumah kaca seperti uap air, metan, asam nitrat, dan ozon yang kadarnya kurang dari 0,002%. Udara disaring mencakup jumlah jejak banyak senyawa kimia lainnya. Banyak zat alami mungkin ada dalam jumlah kecil dalam sampel udara tanpa filter, termasuk debu, serbuk sari dan spora, serta abu vulkanik. Berbagai polutan industri pun mungkin saja ikut tersaring di dalamnya, seperti klorin (dalam bentuk dasar atau senyawa), senyawa flour, unsur merkuri, dan senyawa sulfur seperti sulfur dioksida (SO2).



JENIS-JENIS PENCEMARAN AIR

     Air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari seperti ; minum, mandi, mencuci, memasak, dan yang lainnya. Disamping itu, air juga dibutuhkan untuk keperluan irigasi sawah, industri, dan juga yang lainnya.
     Pencemaran air adalah masuknya zat atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu atau bahkan berkurang. Kualitas air yang terganggu kualitasnya dapat ditandai dengan perubahan bau, warna, dan rasa.


SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN AIR
     Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air, yaitu :
1. Sampah rumah tangga
2. Limbah pertanian
3. Limbah rumah sakit
4. Limbah peternakan
5. Limbah industri, dan yang lainnya.

JENIS PENCEMARAN AIR
     Ada 4 jenis pencemaran air yaitu :
1. Bahan Toksik.
     Bahan toksik adalah sejenis pencemaran berbentuk kimia yang tidak terhasil dalam sistem akuatik. Penyumbang terbesar kepada pencemaran kimia ialah racun rumpai, racun serangga, dan bahan buangan industri.

2. Bahan Organik.
     Pencemaran organik berlaku apabila bahan organik memasuki air. Apabila bahan organik ini meningkat di dalam air, jumlah bahan hancur akan meningkat. Bahan hancur ini akan tumbuh pantas dan menggunakan banyak oksigen apabila ia membesar. Ini mengakibatkan pengurangan oksigen apabila proses kehancuran berlaku. Kekurangan oksigen akan membunuh organisma akuatik.

3. Pencemaran Terma
     Pencemaran jenis ini bisa terjadi apabila air digunakan sebagai bahan penyejuk berdekatan dengan kilang industri dan kemudian kembali kepada persekitaran akuatik dengan kadar suhu yang lebih tinggi. Pencemaran terma menyebabkan pengurangan kadar oksigen di dalam air dan meningkatkan kebutuhan biologikal organisme akuatik untuk oksigen.

4. Pencemaran Ekologikal.
     Pencemaran ini terjadi apabila pencemaran bahan kimia, pencemaran organik, atau pencemaran terma terjadi karena aktivitas alam, bukan karena aktivitas manusia. Contohnya adalah apabila hewan mati tenggelam dalam banjir, dan kemudian saat hewan itu busuk akan mengalirkan sejumlah besar bahan organik kedalam air.

Minggu, 20 Desember 2015

Dampak Global Warming Bagi Pertanian

APA ITU GLOBAL WARMING?
     Sebelum kita membahas tentang dampak Global Warming terhadap pertanian, sebaiknya kita mengetahui dahulu apa itu Global Warming atau Pemanasan Global?
     Menurut Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, menjelaskan bahwa Global Warming adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu maupun yang sedang terjadi sekarang ini. Sebagian besar kejadian dipengaruhi oleh peristiwa efek rumah kaca di atmosfer bumi.Global Warming inilah yang meyebabkan perubahan iklim di bumi.
    
      Dan penyebab dari Global Warming ini juga sangat banyak, yaitu :
1. Efek rumah kaca
2. Pemborosan listrik
3. Pemborosan penggunaan bahan bakar
4. Polusi udara dari industri dan pabrik
5. Gundulnya hutan.

     Begitu juga dengan dampaknya yang sangat banyak, pada kesempatan kali ini saya akan mengonsentrasikan efek Global Warming pada sektor pertanian..

     Global Warming memperngaruhi pola Presipitasi, Evaporasi, water run-off, kelembaban tanah dan cariasi iklim yang sangat fluktatif yang secara keseluruhan mengancam keberhasilan produksi pangan. Kajian terkait dampak perubahan iklim pada bidang pertanian oleh National Academy of Science/NAS (2007) menunjukkan bahwa pertanian di Indonesia telah dipengaruhi secara nyata oleh adanya variasi hujan tahunan dan antar tahun yang disebabkan oleh AustralAsia Monsoon dan El Nino-Southern Oscilation (ENSO).

     Sebagaimana dilaporkan oleh FAO (1996), kekeringan akibat kemarau panjang yang merupakan efek El Nino pada tahun 1997 telah menyebabkan gagalnya produksi padi dalam skala yang sangat besar yaitu mencakup luasan 426.000 Ha. Selain tanaman padi, komoditas pertanian non-pangan yang lain seperti kopu, cokelat, karet, kelapa sawit juga mengalami penurunan produksi yang nyata akibat adanya kemarau panjang. Suatu simulasi model yang dikembangkan oleh UK Meteorgical Office sebagaimana dilaporkan DFID (2007), memprediksikan bahwa perubahan cuaca akan menurunkan produksi pangan di Jawa Barat dan Jawa Timur akibat penurunan kesuburan tanah sebesar 2-8 persen.

     Degradasi kesuburan lahan tersebut akan memicu penurunan produksi padi 4 persen per tahun, kedelai sebesar 10 persen serta produksi jagung akan mengalami penurunan sampai dengan 50 persen. Menurut laporan Rossane Skrible (2007), perubahan cuaca dan pemanasan global dapat menurunkan produksi pertanian antara 5-20 persen. Negara-negara dengan kondisi geografis yang lebih khusus seperti India dan Afrika akan mengalami penurunan produksi pertanian yang lebih tinggi lagi.

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

1. Dampak Peningkatan Konsentrasi CO2 di Atmosfer
     Gas CO2 merupakan sumber karbon utama bagi pertumbuhan tanaman. Pengaruh fisiologis utama dari kenaikan CO2 adalah meningkatnya laju asimilasi (laju pengikatan CO2 untuk membentuk karboidrat, fotosintesis) di dalam daun. Efisiensi penggunaan faktor-faktor pertumbuhan lainnya (seperti radiasi matahari, air, dan nutrisi) juga kaan ikut meningkat.

2. Naiknya Suhu Udara
     Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu udara dipengaruhi oleh radiasi yang diterima di permukaan bumi, sementara tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, dan kandungan lengas tanah.
     Setiap tanaman memiliki suhu dasar yang merupakan suhu minimum bagi tanaman untuk bermetabolisme. Besaran suhu dasar ini akan mempengaruhi besarnya thermal unit yang diperlukan oleh tanaman untuk melewati setiap fase perkembangannya. Hubungan antara thermal unit dengan suhu lingkungan adalah berbanding lurus sementara berbanding terbalik dengan umur tanaman. Artinya semakin tinggi suhu, maka umur tanaman akan semakin pendek yang akhirnya berdampak pada waktu penumpukan fotosintat dan pembentukan biomassa yang lebih rendah. (Syarifuddin, 2011).

3. Berubahnya Pola Curah Hujan.
     Perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya perubahan jumlah hujan dan pola hujan yang mengakibatkan pergeseran awal musim dan periode masa tanam. Penurunan curah hujan telah menurunkan potensi satu periode masa tanam padi (Runtunuwu dan Syahbuddin, 2007). Dampak perubahan pola hujan diantaranya mempengaruhi waktu dan musim tanam, pola tanam, degradasi lahan, kerusakan dan produktivitas, luas areal tanam dan areal panen, serta perubahan dan kerusakan keanekaragaman hayati.

4. Naiknya Permukaan Air Laut.
     Dampak naiknya muka air laut di sektor pertanian terutama  adalah penyusutan lahan pertanian di pesisir pantai, kerusakan infrastruktur pertanian, dan peningkatan salinitas yang merusak tanaman (Las, 2007).



DAFTAR PUSTAKA

- Syarifuddin, M. 2011. Dampak perubahan iklim bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. program studi manajemen pertanian lahan kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

- Runtuwu, E dan Syahbuddin, H. 2007. Perubahan pola curah hujan dan dampaknya terhadap periode masa tanam. Balai besar penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian. Bogor.

- Las, I. 2007. Strategi dan inovasi antisipasi perubahan iklim (bagian I). Kepala balai besar sumberdaya lahan pertanian.

Jumat, 11 Desember 2015

CONTOH INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN

APA ITU INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN?

     Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan lingkungan adalah wilayah disekeliling kita hidup.
        Jadi Industri ramah lingkungan adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang yang memiliki nilai tambah dengan menggunakan konsep zero waste yang artinya tidak ada limbah sama sekali atau 0. 






PRINSIP-PRINSIP INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN


     Dalam suatu industri ramah lingkungan dapat diterapkan 6 prinsip dasar, yaitu :

1. Refine :
    Adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini. 

  2. Reduce
     Adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan optimalisasi proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan, seperti mengganti keran atau pipa bocor, dan memasang alat penangkap ceceran atau lelehan.

  3. Reuse
     Adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang berbeda.

  4. Recycle
     Adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumberdaya untuk proses yang sama.

  5. Recovery
     Adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran-aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.

  6. Retrieve Energy
     Adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematan energi dalam proses produksi.

     


MANFAAT PENERAPAN STRATEGI RAMAH LINGKUNGAN

  1. Sebagai pedoman bagi kebaikan produk dan proses produksi.
  2. Efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya alam dan energi.
  3. Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan limbah.
  4. Mencegah berpindahnya limbah dari satu media ke media lain.
  5. Mengurangi resiko terhadap kesehatan lingkungan .
  6. Mendorong pengembahan teknologi pengurangan limbah pada sumbernya.
 7. meningkatnya daya saing produk di pasar internasional melalui teknologi baru dan perbaikan teknologi.
  8. pengurangan biaya yang tinggi karena penerapan sistem pengelolaan limbah ujung pipa (end off pipe treatment). 




PENERAPAN TEKNIK RAMAH LINGKUNGAN
     Penerapan teknik ramah lingkungan pada industri dapat dimulai dengan hal-hal yang mudah dan tidak memerlukan biaya investasi dan secara bertahap dikembangkan sesuai dengan kesiapan perusahaan. Secara garis besar, pilihan penerapan industri ramah lingkungan dapat dikelopokkan dalam 4 (empat) bagian, yaitu :

  1. PERUBAHAN BAHAN BAKU : 
- Mengurangi atau menghilangkan bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dan beracun seperti logam berat, zat pewarna, pelarut, dll.
- Menggunakan bahan baku yang berkualitas dan murni untuk menghindari kontaminasi dalam proses produksi.
- menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk menciptakan pasar bagi bahan-bahan daur ulang.

  2. TATA CARA OPERASI DAN HOUSEKEEPING
- Tindakan pencegahan kehilangan bahan baku dari pemborosan, kebocoran dan tercecer dengan cara memasang bendungan/dike untuk menampung tumpahan dari tangki, memasang safety valve, perancangan tangki yang sesuai dan mendeteksi kebocoran.
- Mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bahan baku, energi, air, produk, dan peralatan.
- Melakukan koordinasi pengelolaan limbah.
- Memisahkan atau segresi limbah menurut jenisnya untuk memudahkan pengelolaan kerugian akibat kerusakan peralatan dan mesin.

  3 PERUBAHAN TEKNOLOGI
- Merubah peralatan, tata letak dan perpipaan untuk memperbaiki aliran proses produksi dan meningkatkan efisiensi.
- Menghindari pengunaan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).
- Menggunakan atau mengatur peralatan seperti motor dan pompa yang lebih hemat energi.
- Memperbaiki kondisi proses seperti sushu, waktu tinggal laju aliran, dan tekanan sehingga meningkatkan kualitas produk dan mengurangi jumlah limbah.

  4. PERUBAHAN PRODUK
- Merubah formulasi produk untuk mengurangi dampak pada kesehatan.
- Merubah bahan pengemasan untuk mengurangi dampak pada lingkungan.
- Mengurangi kemasan yang tidak perlu


CONTOH PERUSAHAAN RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA

PT Holcim Indonesia Tbk
PT Holcim Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan yang paling ramah lingkungan di Indonesia, alasannya adalah :
- Kelayakan perusahaan setelah mengantongi standar perusahaan internasional seperti ISO 9001, ISO 14001, dan akreditasi OHSAS 18001 untuk managemen kualitas dan lingkungan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
- Standar internasional seperti American Society for Testing and Materials (ASTM).
- Memenuhi persyaratan TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) berdasarkan standar US Environtment Protection Agency (USEPA).